Sunday, 4 August 2013
Berkedok Koperasi Simpan Pinjam ”Eronis” Uang 3M dari 300 Nasabah Dibawa Kabur
19:02
No comments
Reportase- MALANG – Sekitar 3.000 anggota diduga menjadi korban penipuan pemimpin koperasi simpan pinjam. Tidak tanggung-tanggung, jumlah yang dilarikan pemilik koperasi itu mencapai Rp 3 miliar.
Demi mendapat kembali hak mereka, ratusan anggota nasabah tersebut kemarin mendatangi rumah AN, pemimpin Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah UJKS An Nissa Mandiri. Tidak ayal, rumah AN di Jalan Hayamwuruk I Gondanglegi Wetan, Gondanglegi, Malang, itu menjadi tontonan warga. Sayangnya, di rumah tersebut, mereka tidak bisa bertemu AN.
Sejumlah nasabah kemudian mendatangi beberapa rumah karyawan koperasi di kawasan Sidorejo, Pagelaran. Untuk mengamankan masyarakat yang emosional tersebut, Polsek Pagelaran pun meminta bantuan rayon polsek samping seperti Pakisaji, Kepanjen, Turen, Gondanglegi, dan Bantur.
Tidak hanya itu, diterjunkan pula anggota Satsabhara Polres Malang dan satu SSK Brimob Polda Jatim. Total ada 180 anggota polisi yang diturunkan.untuk pengamanan.
Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta yang langsung turun ke lokasi menjelaskan, kedatangan warga ke beberapa rumah karyawan An Nissa Mandiri itu bertujuan untuk meminta kejelasan tabungan yang dititipkan di koperasi tersebut. Namun, karyawan koperasi itu tidak bisa menjelaskan tabungan anggota karena seluruh kebijakan berada di pemimpin koperasi.
berdasar keterangan nasabah, terdapat tiga jenis tabungan yang dipercayakan kepada koperasi An Nissa Mandiri. Yaitu, deposito, tabungan pendidikan, dan sahara (simpanan hari raya).
”Ada sekitar 3.000 nasabah yang berasal dari Pagelaran, Bantur, Gondanglegi, dan Turen. Nilai total tabungan mencapai Rp 3 miliar,” tuturnya yang didampingi Kapolsek Pagelaran AKP Karmidi dan Camat Pagelaran Hari Krispiyanto di Masjid Miftahul Huda, Sidorejo, Pagelaran.
Nah, sebelumnya, tabungan para nasabah tersebut bisa diambil pada H-14 Lebaran. Namun, tahun ini pimpinan koperasi malah kabur. Karena itu, anggota koperasi tersebut tidak tahu harus ke mana mengambil tabungannya.jadi semua sama sama bingung.
An Nissa Mandiri didirikan sejak enam tahun lalu. Sebelumnya, koperasi itu dikelola mendiang UMI, istri AN. Namun, sekitar lima bulan lalu, UMI meninggal, sehingga koperasi dikendalikan sampai karang oleh AN.
Adi menuturkan, AN adalah warga Lumajang yang memperistri UMI, warga Gondanglegi. ”Dia juga sering mengaku sebagai wartawan salah satu tabloid mingguan,” ucapnya lantas menyebutkan nama salah satu media yang jarang terlihat bentuk fisiknya.
Dua belas karyawan koperasi itu jarang berkomunikasi dengan AN sejak dia memegang kendali An Nissa Mandiri. Sejak sebulan lalu, bapak tiga anak tersebut juga menghilang.
Dia terakhir mengontak karyawannya sekitar sebulan lalu. Saat itu, AN berjanji untuk membagikan uang milik nasabah.dan juga milik karyawan.
Banyak nasabah yang menabung dalam jumlah besar. Disebutkan bahwa seorang nasabah memiliki tabungan Rp 800 juta. ”Bunga yang ditawarkan mencapai 1,6 persen,” ungkap mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.
Reportase- kemarin mendatangi rumah yang juga difungsikan sebagai kantor, yakni di Jalan Hayamwuruk I Gondanglegi Wetan, Gondanglegi. Di rumah yang sudah di-police line tersebut, terdapat banner yang menyebutkan bahwa koperasi itu sudah berbadan hukum dengan nomor register BH: 212/BH/XVI.14/X/2010. (Pro/Yan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment